Minggu, 20 Desember 2015

Imla


IMLA

A.    Pengertian Imla’

Imla’ berarti talqin yaitu menyampaikan atau mendiktekan kepada orang lain dengan suara keras agar dia memindahkan secara baik dan benar dari segi bahasa dan mempelajarinya.

B. Tujuan Imla’
1. Memberikan latihan kepada peserta didik penulisan huruf-huruf dan kalimat-kalimat dengan memperhatikan lebih seksama kalimat-kalimat yang banyak terjadi kesalahan dalam penulisan
2. Imla’ merupakan salah satu cabang dari cabang-cabang bahasa, sehingga dapat memastikan tugas utama dari bahasa yaitu pemahaman.
3. Memperbaiki tulisan dan memperjelasnya
4. Melatih beberapa indra yang berkaitan dengan imla’ yaitu: telinga, tangan dan mata
5. Memperluas pengalaman, bekal ilmu bahasa
6. Melatih penulisan secara cepat, jelas dan benar sehingga membiasakan peserta didik untuk mendengarkan dengan baik
7. Membiasakan peseta didik hidup bersih, teratur, cermat dan kritis.

C. Kedudukan Imla’
Para ahli bahasa bersepakat bahwa imla’ memiliki kedudukan yang sangat besar diantara cabang-cabang ilmu bahasa, karena ia merupakan dasar yang penting dalam mengungkapkan bahasa lewat tulisan

D. Kaitan antara Imla’ dan Lainnya
Tujuan dari pembelajaran ilma’ tidaklah terbatas pada apa yang telah disebutkan, akan tetapi seyogyanya kita mengambil imla’ sebagai sarana untuk mewarnai berbagai hal. Baik kegiatan-kegiatan bahasa, latihan-latihan ketrampilan dan kebiasaan yang baik. Di bawah ini beberapa kaitan imla’ dnegan lainnya:
- Ungkapan yang baik, jika mampu memilih tema-tema tertentu dari imla’
- Membaca, ada beberapa jenis imla’ yang menuntut seseorang untuk membaca terlebih dahulu sebelum menuliskannya
- Pengetahuan umum, beberapa tema imla’ dapat membekali peserta didik dengan berbagai macam pengetahuan serta memperbaharui info-info yang berkaitan dengan kehidupan.
- Khatt, pada setiap praktek penulisan imla’ kita seyogyanya mengajarkan kepada peserta didik untuk memperbaiki tulisan mereka.

E. Macam-macam Imla’
1. Al-Imla’ al-Manqul: peserta didik menulis bagian dari buku atau apa yang tertulis di papan tulis setelah dibaca, dipahami serta dieja kalimat-kalimatnya.
2. Al-Imla’ al-Mandzur: pemaparan beberapa kalimat kepada peserta didik dengan cara membaca dan memahaminya kemudian ditutup dan diejakan. Dalam imla’ ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain: bertahap dalam memberikan tema dari segi uslub, panjang pendeknya serta ma’nanya; memberikan evaluasi terhadap peserta didik setiap saat dengan tema-tema yang terdiri dari berbagai kalimat yang tercetak dalam pemikiran mereka, mengulang-ulang latihan untuk kesempurnaan evaluasi.
3. Al-Imla’ al-Istima’i yaitu peserta didik mendengarkan potongan kata setelah pembahasan kalimat.
4. Al-Imla’ al-Ikhtibari ( Latihan ) dengan tujuan sebagai neraca timbangan seberapa besar kemampuan peserta didik.

F.Metodologi Pembalajaran Imla’.
1. Pembukaan untuk potongan tema yang akan di ajarkan
2. Mempresentasikan potongan tema dalam tulisan atau dalam kartu atau bisa juga di papan tulis.
3. Guru membaca terlebih dahulu potongan tema sebagai contoh.
4. Murid membaca potongan tema tersebut.
5. Memberi contoh pendiktean kalimat yang sulit dalam potongan tema.
6. Menanyakan arti potongan tema untuk dipahami.
7. Menyalinnya dan murid juga harus memperhatikan hal yang di salinnya.
8. Guru membacakan dua kali agar tidak terjadi kesalahan.


sumber:http://www.thohiriyyah.com/2011/12/metode-menulis-imla-dikte-arab.html

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com